Pemerintahan yang dia pimpin antara 2003 dan 2008 terlilit skandal dan pertikaian internasional. Pada saat kematiannya, yang dipandang polisi mungkin bunuh diri, Roh, 62 tahun, diselidiki atas tuduhan menerima suap jutaan dolar dari seorang pengusaha selagi menjabat. Dengan usia yang relatif muda, dan masa awal kehidupannya yang miskin dan janji untuk memberantas korupsi yang menyebar di Korea Selatan, dia tampak akan menjadi awal baru bagi negara tersebut saat mulai berkuasa pada tahun 2003.Namun, masa jabatannya penuh dengan gejolak. Partainya, Uri, dirundung skandal dan pertikaian internasional, dan beberapa kebijakannya ditentang keras oleh publik Korea Selatan. Dia bahkan pernah diskors pada awal 2004, setelah parlemen memakzulkan dia melalui pemungutan suara atas pelanggaran ketentuan pemilihan, tapi Mahkamah Konstitusi kemudian membatalkan impeachment dan dia diangkat kembali menjadi presiden.
Setelah berprofesi sebagai pengacara, Presiden Roh mulai menjadi berita tak lama setelah setelah memasuki dunia politik pada tahun 1988, ketika dia mencecar beberapa pejabat tinggi dari pemerintahan terdahulu dengan pertanyaan tajam dalam sidang khusus parlemen mengenai korupsi. Dia termasuk salah seorang pemimpin "Perjuangan Juni" tahun 1987 untuk menentang kediktatoran Chun Doo-hwan. Dia menjalani hukuman penjara tiga pekan tahun itu atas dakwaan bersekongkol dengan para pekerja yang mogok. Terlahir di keluarga petani miskin di wilayah tenggara Kimhae, Roh semula belajar ilmu hukum sebagai jalan untuk lolos dari kemiskinan. Namun, pada tahun 1981, tugasnya mengantar dia berhubungan dengan perkara pelanggaran HAM yang menurut dia mengubah cita-citanya selama-lamanya. Roh diminta membela salah seorang dari puluhan mahasiswa yang ditahan karen memiliki dokumen terlarang. Mereka ditahan dan disiksa selama hampir dua bulan. "Ketika saya lihat mata mereka yang mengerikan dan kuku kaki yang tercabut, kehidupan nyaman saya sebagai pengacara berakhir," ujar Roh seperti dikutip media. Menyusul unjukrasa nasional yang melengserkan Chun dari kursi presiden, Roh memasuki dunia politik dan berhasil merebut kursi di Majelis Nasional sebagai anggota partai pro-demokrat yang dimotori oleh aktivis Kim Young-sam, yang kemudian menjadi presiden. Karir politik Roh terbantu oleh publik yang kecewa dengan skandal dan hubungan dekat Korea Selatan dengan Amerika Serikat. Ironisnya, skandal dan pertikaian politik internasional juga merundung masa pemerintah Roh.
- Pembelotan massal
Sumber : BBC Indonesia
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar